Pengertian Manajemen Proyek dapat diturunkan dari pengertian kedua kata "Manajemen merupakan suatu proses yang menggunakan metode ilmu dan seni untuk menerapkan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok manusia yang dilengkapi dengan sumber daya/ faktor produksi untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan lebih dahulu, secara efektif dan efisien". "Proyek merupakan suatu rangkaian kegiatan yang memiliki tujuan spesifik, memiliki batas waktu mulai dan waktu selesai, dan memiliki anggaran terbatas". Sehingga manajemen penyelenggaraan proyek dinilai berhasil jika sasaran proyek dapat dicapai:
penyusunnya, yakni manajemen dan proyek.
Jadi : "Proses yang menggunakan metode ilmu dan seni untuk menerapkan fungsi-fungsi manajemen pada penyelenggaraan proyek sehingga proyek dapat diselesaikan dengan hasil yang memenuhi spesifikasi yang ditetapkan (Q— mutu & scope), dalam batas biaya (C) dan waktu (T) yang telah ditetapkan, dengan pemanfaatan sumber daya secara efektif dan efisien".
Indikator spesifik yang digunakan sebagai ukuran keberhasilan manajemen proyek adalah: mutu (Q), biaya (C) dan waktu (T). Indikator spesifik tersebut dikenal dengan sebutan "project constraint".
a. dengan mutu yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan
b. dalam batas biaya yang dianggarkan
c. dalam kurun waktu yang ditentukan
d. dengan penggunaan sumber daya yang efektif dan efisien.
Fungsi-Fungsi Manajemen Proyek
1. Perencanaan Proyek
Perencanaan proyek (project planning) merupakan kunci dari manajemen proyek yang efektif. Perencanaan proyek mencakup mulai dari mendefinisikan tujuan menentukan sasaran sampai dengan menyusun rangkaian kegiatan dan strategi. Pada umumnya, perencanaan proyek mencakup beberapa kegiatan yang saling berhubungan:
a. Mendefinisikan tujuan proyek.
b. Menyusun saasaran proyek.
c. Menentukan Lingkup Proyek.
d. Mendefinisikan hasil proyek.
e. Menentukan Sumber daya yang diperlukan.
f. Menentukan pendekatan/strategi.
g. Menentukan faktor-faktor keberhasilan yang penting.
2. Organisasi Proyek
Dikenal berbagai pendekatan untuk merancang dan menyusun struktur organisasi. Salah satu diantaranya yang berkaitan dengan kegiatan proyek adalah pendekatan kontingensi (contingency approaches). Berdasarkan pendekatan ini maka struktur yang paling sesuai untuk organisasi tergantung dari situasi/keadaan yang dihadapi oleh organisasi tersebut pada kurun waktu tertentu.
Beberapa macam struktur organisasi yang dewasa ini dijumpai dalam praktek pengelolaan proyek adalah: Organisasi fungsional, Organisasi koordinator, Organisasi proyek murni dan Organisasi matriks.
3. Kepemimpinan Proyek
Oleh karena sering masing-masing kegiatan proyek memiliki ciri penanganan tersendiri, maka agar dicapai tingkat efektivitas manajemen yang baik, system manajemen harus responsif terhadap perubahan. Untuk proyek-proyek yang memiliki durasi singkat, tuntutan akan sistem manajemen yang responsive 44 terhadap perubahan menjadi menonjol. Mengelola kegiatan dengan sifat-sifat seperti tersebut memerlukan koordinasi yang efektif agar kegiatan-kegiatan dapat bergerak sebagai suatu kesatuan yang utuh menuju sasaran yang telah ditentukan. Oleh karenanya, pemimpin proyek kecuali berfungsi sebagai koordinator, ia juga harus berfungsi sebagai integrator.
4. Pengendalian Proyek
Oleh karena pengendalian bertujuan agar pekerjaan-pekerjaan dapat terlaksana dengan baik sesuai rencana yang telah ditetapkan, sehingga sasaran proyek dapat dicapai tepat mutu, dalam batas biaya dan waktu yang telah ditetapkan, maka dalam pengendalian hasil perencanaan dijadikan acuan dan ketiga indikator keberhasilan dijadikan aspek pengendalian.
Sabtu, 19 Februari 2011
Manajemen Proyek - Dita Kumaira
Diposting oleh Irika Widiasanti di 10.00
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar