Jumat, 18 Februari 2011

Perencanaan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dengan Sistem Incenerator

ABSTRAK

JAKUB APSELYNO SALAMENA. Perencanaan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dengan Sistem Incenerator (Suatu Studi Perencanaan di Lokasi Kelurahan Duri Kosambi). Skripsi. Jakarta : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta,Oktober 2009.

Perencanaan ini bertujuan untuk mendapatkan hasil data mengenai Luas Total Lahan untuk sistem Incenerator dan jumlah sampah non organik yang bisa diolah oleh sistem incenerator dari jumlah keseluruhan sampah yang terangkut oleh Suku Dinas Kebersihan Jakarta Barat, yang bertujuan mengurangi volume sampah yang diangkut ke TPA Bantar Gebang.

Metode Perencanaan yang dipakai adalah studi lapangan dan kepustakaan. Teknik perencanaan yang dipakai adalah pedoman perencanaan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu yang ditetapkan oleh Kementrian Negara Pekerjaan Umum khususnya Direktorat Bina Teknik.

Pengolahan sampah sistem pembakaran (incenerator) adalah salah satu teknologi pemusnah sampah yang dilakukan dengan suhu tinggi dan secara terpadu dapat aman bagi lingkungan. Incenerator dilengkapi dengan mesin pembakar dengan suhu tinggi yang dalam waktu relatif singkat mampu membakar habis semua sampah tersebut menjadi abu. Abu dimanfaatkan sebagai bahan bangunan yaitu untuk pembuatan batako. Panas yang dihasilkan dari pembakaran dapat dimanfaatkan sebagai pemanas air mandi yang dialirkan ke rumah tangga.

. Jumlah incenerator yang direncanakan adalah sebanyak 8 unit dengan kapasitas 240 m3 / unit . Dimensi bak penampung yang direncanakan adalah sebesar 2.610,62 m3, dan dimensi bak penampung abu yang direncanakan adalah sebesar 252,81 m3. Luas total lahan yang diperlukan untuk pengolahan sampah non organik di TPST Duri Kosambi adalah sebesar 957 m2.

Perencanaan ini diharapkan menjadi informasi dan bahan pertimbangan bagi Dinas Kebersihan DKI Jakarta khususnya Kotamadya Jakarta Barat, dalam menanggulangi masalah kebersihan terutama masalah sampah.


 

ABSTRAC

JAKUB APSELYNO SALAMENA. Place Planning of the Processing of the most Solid Waste (TPST) with the Incenerator System (Study of Planning in the Location of the Kosambi Thorn District). The thesis. Jakarta: the Civil Engineering Route, the State University Engineering Faculty Jakarta,Oktober 2009.

This planning aims at getting results of the data about the Area of The Total Land for the Incenerator system and the number of organic wastes that can be processed by the system incenerator from the number of waste whole that is carried by the Jakarta Ethnic Group of the Cleanliness Service West, that aim at reducing the volume of the waste that is carried to TPA Bantar Gebang.

The Planning method that is used is the study of the field and the bibliography. Technically planning that is used is the guide of the Processing of the most Solid Waste that is appointed especially the Directorate to develop the Technique by the Ministry of the Public Works Country of Place planning. The processing of the waste of the burning system (incenerator) am one of the of the annihilator's technology of the waste that is done with the high temperature and in an integrated manner can be safe for the environment. Incenerator is supplemented with the arsonist's machine with the high temperature that in time relatively short can burn completely all these wastes to ash. Ash is made use of as the building materials that is for the production of bricks. Hot that is produced from the burning from rooted space of two also can be made use of as the water heater bathe that is channelled to the household, with the addition of the unit converter generator energy that will deliver electricity.

The number incenerator that is planned am as many as 8 units with the capacity 240 m3/the unit. The dimension of the cross-section basin that is planned is as big as 2.610,62 m3, and the dimension of the basin of the ash cross-section that is planned is as big as 252,81 m3. Widely the total land that is needed for the processing of the organic waste in TPST the Kosambi Thorn is as big as 957 m2.

This planning it was hoped becomes information and the point to be considered for the Special Capital District of Jakarta Cleanliness Service especially the Jakarta municipality West, in dealing with the problem of the cleanliness especially the problem of the waste.

0 komentar:

Pengikut