ABSTRAK REIZA IRFANSYAH. Hubungan Antara Kelangsingan Batang Dengan Tegangan Tekuk Bambu Wulung (Gigantochloa atroviolacea). Skripsi, Jakarta : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta, Juli 2010. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk hubungan kelangsingan batang dengan tegangan tekuk bambu wulung terhadap letak buku bambu di tengah batang (A) dan tanpa buku di tengah batang (B). Bahan yang digunakan adalah bambu wulung (Gigantochloa atroviolacea) yang memilki ciri-ciri bambu tua yaitu, bambu wulung berwarna kehitaman, panjang ruas 40-50 cm, tebal dinding mencapai 8 mm, berasal dari daerah Serang, Banten Jawa Barat. Dengan diameter luar 80 + 10 mm dan dengan variasi panjang batang 55 cm, 65 cm, 75 cm dan 85 cm. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen yang mengacu pada ISO: N22157.-2004 (Laboratory Manual on Testing Methods for Determination of physical and mechanical properties of bamboo). Pelaksanaan penelitian dilakukan di laboratorium Balai Besar Teknologi Kekuatan Struktur (B2TKS), BPPT Serpong, Tangerang. Dengan menggunakan alat Universal Testing Machine merk SCHeNCK trebel tipe RME 100. Waktu pelaksanaan penelitian antara bulan Mei 2010 sampai Juni 2010. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bentuk hubungan antara kelangsingan batang terhadap tegangan tekuk pada bambu dengan buku di tengah (A) yang merupakan fungsi: Ŷ = -35,2 ln(X) + 507,7 dengan nilai r2 = 0,135. Hasil penelitian terhadap bambu tanpa buku di tengah (B) didapatkan bentuk hubungan antara kelangsingan batang terhadap tegangan tekuk yang merupakan fungsi Ŷ = -0,002X2 – 1,933X + 445,6 dengan nilai r2 = 0,070. Berdasarkan hasil penelitian terhadap bambu dengan buku di tengah (A) dan tanpa buku di tengah (B) didapatkan bentuk hubungan antara kelangsingan batang terhadap tegangan tekuk yang merupakan fungsi Ŷ = -29,9 ln(X) + 489,3. Dengan nilai r2 = 0,098. Dimana Ŷ = tegangan tekuk (kg/cm2) dan X = angka kelangsingan. Dari penelitian yang dilakukan dapat dikatakan bahwa panjang batang sampel benda uji masuk dalam kategori batang menengah. Dengan membandingkan antara hasil data penelitian dan hasil data numerik (Tetmayer), terlihat data atau grafik penelitian memberikan hasil yang lebih besar dari pada data numerik. Oleh karena itu bambu wulung aman digunakan untuk bahan bangunan.
Jumat, 18 Februari 2011
Hubungan Antara Kelangsingan Batang Dengan Tegangan Tekuk Bambu Wulung (Gigantochloa atroviolacea).
Diposting oleh Irika Widiasanti di 06.40
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar